Kata Boss saya, ketika bencana menimpa diri kita, maka yang pertama kali harus ditelisik adalah sumbernya. Tidak tertutup kemungkinan bencana tersebut berasal dari kurang harmonisnya kita dengan alam dan lingkungan.

Seperti diberitakan, empat dari enam warga Menanggal Surabaya, peserta pesta miras Cukrik selama 24 jam nonstop tewas awal pekan lalu. Dua lainnya dirawat di rumah sakit. (Kompas.com)

Likewise, early seafarers spoke of their ships in the feminine gender for the close dependence they had on their ships for life and sustenance. (Naval History and Heritage Command)

Seseorang yang bermimpi mencapai kesuksesan tetapi tidak mendekati jalan kesuksesan itu, menurut Penyair Bahar Basith dalam syairnya, ibarat mengayuh perahu di tempat kering.

Beberapa hari ini saya menerima telepon dan SMS dari seorang perempuan, teman sekolah dasar saya. Bayangkan, sudah 37 tahun berlalu, tapi dia masih ingat detail peristiwa yang pernah kami lewati bersama. Maka berceritalah dia tentang kejahilan-kejahilan yang pernah saya lakukan kepada dirinya. Ciyus? Seburuk itukah saya di masa kecil?

Minggu lalu, saya membawa serta anak, istri, dan keponakan ber-JJS ke mall terbesar di kawasan Surabaya Barat. Tujuannya satu: nobar film Hobbit yang konon katanya proses produksinya melibatkan seorang animator dari tanah air.

Saya sedang mengidap suatu penyakit. Anehnya, tak satu pun dokter yang mampu menuliskan resep obatnya. Gejala yang saya rasakan, antara lain, jika melihat orang lain berhasil, perasaan ini tercabik-cabik. Sebaliknya, jika orang lain menderita, hati ini rasanya senang dan berbunga-bunga. Pokoknya SMS, alias Senang melihat orang lain susah dan Susah […]

“Kopi itu manja, sedikit saja kita salah memperlakukannya, maka rasa dan aromanya akan berbeda.“